Jumat, 04 Juni 2010

Dikutuk oleh Shalatnya Sendiri

Dari Anas ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seseorang mengerjakan shalat pada waktu-waktu yang telah ditetapkan dengan wudhu yang sempurna, dengan rasa rendah hati dan tawadhu, serta dengan qiyam (berdiri), ruku, dan sujud dilakukan dengan baik, maka shalat yang demikian itu akan menjadi berupa cahaya yang indah, dan akan mendoakan orang yang shalat itu dengan kata-kata: “Semoga Allah memelihara engkau seperti halnya engkau telah memelihara aku.” Sebaliknya, barangsiapa yang mengerjakan shalat tetapi tidak tepat pada waktunya, wudhu tidak dilakukan dengan sempurna, dan qiyam, ruku, serta sujud juga tidak dilakukan dengan tertib, maka shalatnya akan menjadi rupa hitam dan gelap, dan ia akan mengutuk orang itu dengan kata-kata: “Semoga Allah membinasakan kamu, sebagaimana kamu telah mebinasakan aku”. Sehingga apabila Allah menghendaki, shalat itu dilipat seperti kain buruk, lalu dilemparkan ke wajah orang itu. (HR Thabrani)

Shalat yang dilakukan dengan sempurna, yaitu menyempurnakan wudhu, bacaan-bacaannya, ruku, sujud, disertai perasaan rendah hati dan tawadhu, akan membawa keburuntungan yang amat besar. Shalat itu akan mendoakannya, shingga kita terhindar dari perbuatan maksiat. Akan tetapi jika shalat itu dilakukan dengan tergesa-gesa dan dilakukan tidak tepat waktu, sengaja mengundur-ngundur waktunya serta memilih mengakhirkannya, maka shalat itu akan mengutuknya. Shalat itu akan mendoakan agar pelakuknya menjadi binasa.

Jka shalat saja sudah mendoakan kebinasaan, maka apa yang dapat kita harapkan untuk menghindari kemurkaan Allah? Inilah beberapa hal yang membuat shalat dilakukan tidak sempurna adalah:

  1. Tidak thumaninah. Setiap gerakan pada shalat harus dilakukan dengan tidak terburu-buru, harus ada jeda (delay) antara satu gerakan dengan gerakan berikutnya. Lamanya waktu jeda itu kira-kira cukup untuk mengucapkan “Subhanallah”, baru kemudian melakukan gerakan berikutnya.
  2. Jangan melakukan bacaan sambil melakukan gerakan, karena hal ini akan menghilangkan thumaninah. Ingatlah thumaninah merupakan rukun shalat. Jika thumaninah ditinggalkan, berarti meninggalkan rukun shalat, yang berarti tidak syah shalatnya.
  3. Kita harus ingat bahwa seluruh bacaan dalam shalat adalah sunah (boleh tidak dibaca), kecuali bacaan takbir, fatihah, shalawat, dan salam yang pertama (kekanan) adalah wajib dibaca. Adapun bacaan (doa) lainnya merupakan sunah. Sehingga jika kita menginginkan shalat lebih cepat, maka bacaan-bacaan sunah itu boleh tidak dibaca, tetapi thumaninah tetap harus dijaga, karena ini merupakan salah satu rukun shalat, tidak boleh ditinggalkan.

Inilah rukun shalat yang harus dipenuhi:

  1. Niat
  2. Takbiratul ihram
  3. Berdiri bagi yang mampu
  4. Membaca fatihah
  5. Ruku dengan thumaninah
  6. I’tidal dengan thumaninah
  7. Sujud dua kali dengan thumaninah
  8. Duduk antara dua sujud dengan thumaninah
  9. Duduk akhir dengan thumaninah dengan membaca tasyahud dan membaca shalawat
  10. Membaca salam kekanan
  11. Tertib

Suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat: “Tahukah kalian pencuri shalat?”. Para sahabat menjawab: “Hanya Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui.” Kemudian Rasulullah menjelaskan: “Yaitu orang yang mengerjakan shalat dengan tidak thumaninah”

Wallahu’alam Bshshowab.




jangan cuman baca aja dong, tapi kasih komen yah bro...biar seru.. ^_^

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda